Kerajinan Kulit Ikan Pari Bernilai Tinggi

Sewon-20130924-03389

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikan pari merupakan salah satu jenis ikan yang mudah dikenali karena morfologinya yang khas. Tubuh yang pipih (gepeng) dengan sirip yang melebar menjadi ciri ikan yang banyak ditemukan di perairan laut tropis tersebut. Di Indonesia, ikan pari termasuk komoditas ‘buruan’ utama para nelayan, karena mudah dan bisa ditangkap sepanjang tahun. Akan tetapi, kendati banyak ditemui di hampir seluruh perairan Indonesia, pemanfaatannya masih sangat terbatas untuk diambil daging dan kulitnya saja, sementara bagian lain seperti kulitnya justru terbuang sebagai limbah. Nah, untuk itu munculah sebuah gagasan dari Miftakhul Khoir  untuk mengembangkan inovasi bisnis dari kulit ikan pari.Sebagai lulusan ATK (Akademi Teknologi Kulit) Yogyakarta, Khoir begitu beliau biasa disapa paham betul tentang ilmu dasar pengolahan aneka jenis kulit, termasuk di dalamnya kulit ikan pari. “Awalnya tidak sengaja sebenarnya, ketika sedang jalan (wisata) di Cilacap, kami menemukan banyak kulit ikan pari yang dijemur para nelayan, dari situ kami berfikir bagaimana memanfaatkan kulit tersebut sehingga nilai ekonomisnya bisa bertambah sehingga bisa menjadi peluang usaha,” jelas Khoir Mengusung PARI RADJA sebagai nama usahanya, Khoir pada awalnya mengolah kulit ikan pari menjadi tas, dompet, dan ikat pinggang. Produk ide bisnisnya tersebut kemudian dia tawarkan ke beberapa teman dan keluarga. Hasilnya, komentar positif dari ‘sampel pasar’ tersebut membangkitkan keyakinan Khoir untuk mengembangkan usaha yang berawal dari rasa isengnya itu. “Yang semakin menambah keyakinan saya itu karena ‘pemain’ kreasi kulit ikan pari di Indonesia belum banyak, jadi masih sangat terbuka peluang usaha ini untuk dikembangkan lebih besar lagi,” imbuh suami dari Dwi Lestari tersebut. Dan ke depan, kerajinan ini bisa menjadi andalan bisnis Indonesia karena keberlimpahan bahan baku di wilayah perairan nusantara. Beberapa produk kreasi Pari Radja tergolong istimewa, karena satu lembar bahan baku (kulit ikan pari) hanya dapat digunakan untuk membuat 1 item produk saja. Hal itu karena dalam satu lembar kulit ikan pari hanya terdapat satu mutiara, dimana keberadaan mutiara itulah yang kemudian menjadi point utama dari produk Pari Radja. “Produk kami seperti dompet, tas, ikat pinggang memiliki mutiara asli dari si ikan pari, hal itulah yang selama ini menentukan harga jual produk kami di pasaran,” jelas ayah 2 orang putra tersebut. Selain bermatakan mutiara (ikan pari), keunggulan lain yang dimiliki produk Padi Radja adalah anti gores dan tahan lama. Bukan rahasia lagi jika kulit ikan pari memang tahan terhadap goresan, baik goresan secara langsung maupun tidak langsung. Khoir mengungkapkan harapannya agar bisnisnya ke depan semakin maju. “Pasti kami ingin usaha ini semakin besar dan berkembang, point pentingnya dengan makin berkembangnya Pari Radja maka saya bisa menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar sini,” ujarnya. Pihaknya juga mengaku masih membuka kesempatan luas bagi siapa saja yang ingin menjadi pemasar/ reseller produk kreasi ikan pari tersebut. Syaratnya hanya dengan menghubungi mereka (Pari Radja) atau datang langsung ke workshop dan rumah produksinya. Sumber : Tim Liputan Bisnis UKM

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja